Senin, 25 Februari 2013

Cemburu

cemburu!!!! gw benci banget kata itu dan rasa itu. karena gw bisa buta kalo udah cemburu. gak peduli siapapun itu. kadang gw gak ngerti rasa apa itu. rasanya kayak ngebakar dada dan otak gw. panas banget. kerongkongan rasanya pekik. buat nelan ludahpun susah banget. gw tipe orang yang sangat cemburuaan. gak suka punya pacar yang mengumbar-ngumbar kata dengan wanita lain. cukup gw. kenapa yang lain. 
tapi sayangnya kita gak bisa mengharapkan cowok seperti di film dan sinetron yang cuma menyimpan hatinya sama kita. dan dingin sama wanita lain. karakter cowok itu berbeda. mungkin gw yang salah dan gak bisa memaksakan dia seperti apa yang gw mau. gw bakal belajar jaga hati gw untuk tertegun kalo ngeliat dia emang bersikap seperrti yang gw gak mau dan gak suka sama cewek lain. karena rasa cemburu itu sangat menyakitkan. kalau dia sayang sama kita dia tau bagaimana bersikap dan menjaga hatinya bukan berarti paksaan tapi bagaimana dia meengerti dan memahami gw, gwpun begitu gw belum bisa mengerti dan memahami siapa dia. kareana rasa sayang itu bukan suatu paksaan. gak mungkin bisa rasa sayang itu dipaksa dan cemburupun adalah muncul dengan sendirinya tanpa gw minta. mungkin salahnya, gw adalah orang yang sangat pencemburu. hanya orang yang bisa memahami gw yang mengeti arti dari cemburu gw.

Sabtu, 23 Februari 2013

Ilmu: Bebas Nilai atau tidak bebas nilai



Ilmu :Bebas Nilai atau Tidak Bebas Nilai
Rasionalisasi ilmu pengetahuan terjadi sejak Rene Descrates dengan sikap skeptic-metodisnya meragukan segala sesuatu, kecuali dirinya yang sedang ragu-ragu ( cogitu ergo sam). Sikap ini berlanjut pada masa Auflakrung, suatu era-yang merupakan usaha manusia untuk mencapai pemahaman rasional tentang dirinya alam.
            Persoalannya adalah ilmu-ilmu itu berkembang dengan pesat apakah  bebas nilai atau justru tidak bebas nilai. Bebas nilai yang dimaksudkan sebagaimana Josep Situmorang (1996) menyatakan bahwa bebas nilai artinya tuntunan terhadap suatu kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak cam[pur tangan factor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri. Paling tidak ada tiga factor sebagaimana indicator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu sebagai berikut :
a.       Ilmu harus bebas dari pengandaian, yakni bebas dari pengaruh ekstensi seperti factor politis,ideologis,agama,budaya dan unsure-unsur kemasyarakatan lainnya.
b.      Perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu pengetahuan terjamin kebebasan itu menyangkut kemungkinan yang tersedia dan penentuan diri.
c.       Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis itu sendiri bersifat universal.
Tokoh sosiologi, Weber mengatakan bahwa ilmu sosial harus bebas nilai tetapi ia juga mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus menjadi nilai yang relavan. Weber tidak yakin ketika para ilmuan sosial melakukan aktivitasnya seperti mengajar atau menulis mengenai bidang sosila itui, mereka tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu atau tidak biasa. Nilai-nilai itu harus diimplikasikan ke dalam bagian-bagian praktis ilmu sosial jika praktik itu mengandung tujuan  atau rasional. Tanpa keinginan melayani kepentingan segelintir orang,budaya, maka ilmuan sosial tidak beralasan mengajarkan atau menuliskan itu semua. Suatu sikap moral yang sedemikian itu tidak mempunyaihubungan objektivitas ilmiah.[1]
            Kehati-hatian Weber dalam memutuskan apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak, bisa dipahami mengingat disatu pihak objektivitas merupakan cirri mutlak ilmu pengetahuan, sedangkan dipihak lain subjek yang mengembangkan ilmu dihadapkan pada nilai-nilai yang ikut menentukan pemilihan atas masalah dan kesimpulan yang dibuatnya.
            Tokoh lain Hebernas sebagaimana yang ditulis oleh Rizal Mustansyir dan Misnal Munir (2001) berpendirian teori sebagai produk ilmiah tidak pernah nilai. Pendirian ini diwarisi Habermas dari pandanagn Husserl yang melihat fakta atau objek alam diperlukan oleh ilmu pengetahuan sebagai kenyataan yang sudah jadi. Fakta atau objek itu sebenarnya sudah tersusun secara spontan dan primordial dalam pengalaman sehari-hari. Habermas menegaskan lebih lanjut bahwa ilmu pengetahuan alam  terbentuk berdasarkan kepentingan teknis. Ilmu pengetahuan alam tidaklah netral, karena isinya tidak lepas sama sekali dari kepentingan praktis. Ilmu sejarah dan heurmeneutika juga ditentukan oleh kepentingan praktis kendati dengan cara yang berbeda. Kepentingannya adalah memelihara dan memperluas antar manusia dan perbaikan komunikasi. Setiap kegiatan teoretis yang melibatkan pola subjek-subjek selalu mengandung kepentingan tertentu. Kepentingan itu bekerja pada tiga bidang yaitu pekerjaan, bahasa, dan otoritas. Pekerjaan merupakan kepentingan ilmu pengetahuan alam, bahasa merupakan kepentingan ilmu sejarah dan hermeneutika, sedangkan otoritas merupakan kepentinganilmu sosial. [2]
Pendekatan ontologis
Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra-pengalaman dan pasca-pengalaman diserahkan ilmu kepada pengetahuan lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas ontologis tertentu. Penetapan lingkup batas penelaahan keilmuan yang bersifat empiris ini adalah konsisten dengan asas epistemology keilmuan yang mensyaratkan adanya verifikasi secara empiris dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah.
Dalam kaitannya dengan kaidah moral bahwa dalam menetapkan objek penelaahan, kegiatan keilmuan tidak boleh melakukan upaya yang bersifat mengubah kodrat manusia, merendahkan martabat manusia, dan mencampuri permasalahan kehidupan. Di samping itu, secara ontologism ilmu bersifat netral terhadap nilai-nilai yang bersifat dogmatic dalam menafsirkan hakikat realitas sebab ilmu merupakan upaya manusia untuk mempelajari alam sebagaimana adanya.
Pendekatan Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan. Dalam kaitan dengan ilmu, landasan epistemologi memepertanyakan bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Apa yang disebut  kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara atau teknik atausaran yang menbantu kita dalam mendapatkan pengetahua yang berupa ilmu.
Landasan epistemologi ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyususn tubuh tubuh pengetahuan berdasarkan : (a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumna yang telah berhasil disusun, (b) menjabarkan hipotesa yang merupakan dedukasi dari kerangka pemikiran tersebut, (c) melakukan verifikasi terhadap hipotesa termaksud untuk menguji kebenaran pernyataan secara faktual. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984/1985, hlm.9)
Kerangka pemikiran yang logis adalah argumentasi yang yang bersifat rasional dalam mengembangkan penjelasan terhadap fenomena alam. Verifikasi secara empiris berarti evaluasi secara objektif dari suatu pernyataan hipotesa terhadap kenyataan faktual. Verifikasi ini berarti bahwa ilmu terbuka untuk kebenaran lain selain yang terkandung dalam hipotesa. Demikian juga feri vikasifaktul membuka diri terhadap krikit terhadap kerangka pemikiran yang mendasari pengajuan hipotesis.Kebenaran ilmiah dengan keterbukaan terhadap kebenaran baru mempunbyai sifat pragmatis yang prosesnya secara berulang (siklus) berdasarkan cara berpikir kritis. (departemen pendidikan dan kebudayaan, 1984/1985, halm.91)
Dalam kaitan dengan moral, dalam proses kegiatan keilmuan setiap upaya ilmiah harus ditujukan untuk menemukan kebenaran, yang dilakukan dengan penuh kejujuran, tanpa mempunyai kepentingan langsung tertentudan hak hidup yang berdasarkan kekuatan argumentasi secara individual jadi, ilmu merupakan sikap hidup untuk mencitai kebenaran dan kebohongan
Pendekatan Aksiolgi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari  tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pngetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? bagaimana kaitan antara teknik, procedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral atau professional?. [3]
Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal ini, ilu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia, dan kelestarian atau keseimbangan alam.
Untuk kepentingan mausia tersebut pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap orang berhak mamnfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi ras, ideologi, atau agama.    


[1] Drs. Surajiyo, “Filsafat Ilmu dan perkembangannya di Indonesia”. (Jakarta:PT Bumi Aksara,2009), hal. 149-150
[2] Drs. Surajiyo, “Filsafat Ilmu dan perkembangannya di Indonesia”. (Jakarta:PT Bumi Aksara,2009), hal.150

[3] Jujun S.Suriasumantri, “Ilmu dalam Perspektif”.(akarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),cet.16.  hlm.34-35

Belajar Mengajar

Setiap sore gw ngajar TPA. ngajar anak-anak yang lucu-lucu. nakal, nyebelin. tapi mereka lucu banget. ngangenin. banyak pengalaman ngajar disana. yahhhh omongan-omongan gw gak patut jadi gurulah dll. tapi nyatanya gw merasa pantas walau banyak kurangnya. disana gw bukan mengajar tapi belajar juga kok.
gw baru tau kalo jadi guru itu panggilan hati. gak semua orang lohhh mampu mengajar anak-anak. dengan uang transportasi yang gak seberapa. tapi yang namanya suka dan panggilan hati itu susah. gw seneng kok. berkahnya gw ambil. pesen mamah itu " Jangan takut wittt ngajar, apalagi agama berkahnya banyak". percaya itu. kebahagian itu datangnya dari kita sendiri.
Huhhhhhhh Love u for my children's.

Senin, 18 Februari 2013

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan

gw gak ambil pusing sama sikap gw yang emang cuek. gak suka yah gak suka. tapi gw baru sadar tentang ketepatan sikap itu adalah dasar semua ketepatan. yahhhh benar aja. lanjut dengan tiga wanita yang gw kagumin. mereka semua bisa seperti itu karena ketepatan sikap mereka. sedangkan gw?????
berfikir bagaimana caranya biar menjadi diri gw sendiri tapi gw bisa bersikap tepat. permasalahnnya bukan orang lain biar terkagum-kagum. itu mah gak penting. tapi gimana biar hidup gw lancar sikap gw bener gak ada perasaan benci, iri. irii yahh boleh kalo yang baik-baik mah.
Banyak banget yang mau gw ubah di 2013 ini. dan kuncinya adalah ketepatan sikap gw. walau menurut gw sikap gw udah tepat belum tentu kata orang disekeliling gw tepat lho!!! tapi kata agnes monika itu Hidupku adalah Aku dan Hidupmu adalah Kamu. yaaaa kan. wajar orang benci dan gak suka kita asal kita gak sebaliknya. Semangat Wiwit ^ Ganbate^

Minggu, 03 Februari 2013

Kepo

Pengalaman hidup gw belum banyak, masalh ruwetpun gak ada paling cuma masalah cinta cinta gak jelas. Yaaa. kadang bosen. cuma gw yang salah. gw yang gak konsisten sama hisup gw sendiri. ada 3 orang wanita yang gw tertarik sama hidupnya. yang pertama mantannya mantan gw. dia manis, aktif,pinter. gw iri banget sama dia tapi gw suka sama dia. gw kepo ama dia karena gw pengen kaya dia. inisialnya F. yahhh padahal dia baik, tapi karena mantan gw CLBK jadilah gw sebel dikit ama dia. rasanya nyiksa banget bisa satu sekolah sama mantan cowok kita. yang kedua inisial ZA. dia senior gw dikampus. dari awal gw liat dia gw udah suka sama dia. cantik, pinter, orangnya baikkkkkkk banget ama siapa aja deket.ihhhh pokoknya dia hebat. jago nyanyi,nari, IPnya 4 muluuuu. adeuhhhh gw pengen kaya diaa. sempet gw ikutin gaya dia tapi gak cocok. hahaha.
Yang ketiga CA. gw emang gak pernah ketemu atau kenal ama si CA ini. gw kepoin dia lewat fb sama twitternya. jadi ceritanya gini. gw pas SMA jadi anak baru suka sama cowok A sampe lulus gw kagum ama dia. ehhhh gw tau dia udah pnya cewek si CA itu lewat fbnya banyak foto-foto mereka yang bagus-bagus. ehhhh ternyata dia anak dance. dia cantik juga, pinter anak osis dan aktif. ampe dia kuliah juga gw kepoin mulu. hahaha dia beda kampus ama si A. dia akhirnya berhijab dan gw sukaaaaa banget. gw seneng liat dia. semangatnya gak jauh beda sama ZA sama FA. samape akhirnya si A selingkuh kayaknya (sok tau gw) keliatannya begitu. gw nyeselin banget hubungan mereka padahal udahhh cocokkk bangettttttttttttttt. 
Kalo liat hidup 3 cewek ini kayaknya sempurna. Cantik, Baik, Pinter. bikin gw irii. tapi iri gw pengen bisa kaya mereka. mereka icon gw. motivasi gw. makasih yah buat 3 cewek cantik ini . dannn maaf gw suka kepoin kalian. hehehe